Pengertian Framing
Pada
dasarnya analisis framing merupakan versi terbaru dari pendekatan analisiswacana, khususnya untuk menganalisis teks media. Gagasan mengenai framing
pertama kali di kemukakan oleh beterson pada tahun 1955. Mulanya frame dimaknai
sebagai struktur konseptual atau perangkat kepercayaan yang mengorganisir
pandangan politiik, kebijakan, dan wacana serta yang menyediakan
kategori-kategori standar untuk mengapresiasi realitas.Konsep mengenai framing
kemudian dikembangkan oleh Goffman pada tahun 1974. Ia mengandaikan frame sebagai
kepingan-kepingan perilaku (Strip Of
behavior) yang membimbing individu dalam membaca realitas. (Sobur,
2002:161).
Sementara itu, Eriyanto (2002:68)
menjelaskan bahwa framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana
perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menseleksi isu
atau menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu pada akhirnya menentukan
fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan dan hendak
dibawa kemana berita tersebut. Lewat frame wartawan dapat mengemas peristiwa
yang kompleks menjadi peristiwa yang dapat dipahami dengan perspektif tertentu
dan lebih menarik perhatian khalayak. Laporan berita yang tulis oleh seorang
wartawan pada akhirnya akan menampilkan apa yang dianggap penting, apa yang
perlu ditonjolkan, dan apa yang perlu disampaikan wartwan kepada pembaca. Frame
media dengan demikian adalah bentuk yang muncul dari pikiran, penafsiran, dan
penyajian, dari seleksi, penekanan, dan pengucilan dengan menggunakan
simbol-simbol yang dilakukan secara teratur dalam wacana yang terorganisir baik
dalam bentuk verbal maupun visual.
Tabel 1
Definisi Framing menurut para ahli
Robert
N. Entman |
Proses
seleksi dari berbagai aspek realitas sehingga bagian tertentu dari peristiwa
lebih menonjol dibandingkan aspek lain. Juga menyertakan informasi-informasi
dalam konteks yang khas sehingga sisi tertentu mendapatkan alokasi lebih
besar dari sisi yang lain. |
William
A. Gamson |
Cara
bercerita atau gugusan ide-ide yang terorganisir sedemikan rupa dan menghadirkan
konstruksi makna peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan objek suatu
wacana. Cara bercerita itu terbentuk dalam suatu kemasan (Package). Kemasan itu semacam skema atau struktur pemahaman yang
digunakan individu untuk mengkonstruksi makna pesan-pesan yang disampaikan,
serta untuk menafsirkan makna pesan-pesan yang diterima. |
Todd
Gitlin |
Strategi
bagaimana realitas atau dunia dibentuk dan disederhanakan sedemikian rupa
untuk ditampilkan kepda khalayak. Itu
dilakukan dengan seleksi, pengulangan, penekanan, dan presentasi aspek
tertentu dari realitas |
David
E. Snow dan Robert Benfor |
Pemberian
makna untuk menafsirkan peristiwa dan kondisi yang relevan. Fram mengorganisasikan sistem kepercayaan
dan diwujudkan dalam kata kunci tertentu, anak kalimat, citra tertentu,
sumber informasi, dan kalimat tertentu. |
Ami
Binder |
Skema
interpretasi yang digunakan oleh individu untuk menempatkan, menafsirkan,
mengidentifikasi, dan melabeli peristiwa secara langsung dan tidak langsung
atau tidak langsung. Frame mengorganisir peristiwa yang kompleks kedalam
bentuk dan pola yang mudah dipahami dan mudah membantu individu untuk
mengerti makna peristiwa. |
Zhongdan
Pan dan Gerald M. Kosicki |
Strategi konstruksi dan memproses berita.
Perangkat kognisi yang digunakan dalam mengkode informasi, menafsirkan
peristiwa, dan dihubungkan dengan rutinitas dan konvensi pembentukan berita. |
(Sumber: Eriyanto,
2002:189)
Post a Comment